[Andani Citra] Gairah Nakal Pengemis Buta

Hai, aku kembali menceritakan pengalaman seksku. Sebelumnya saya pernah menceritakan pengalamanku dalam kisah “Tukang Air, Listrik, dan Bangunan”.

Aku adalah seorang mahasiswi yang memiliki nafsu seks yang cukup tinggi. Sejak keperawananku hilang di SMA aku selalu ingin melakukannya lagi dan lagi. Kalau dipikir-pikir entah sudah berapa orang yang menikmati tubuhku ini, sudah berapa penis yang pernah masuk ke vaginaku ini, aku juga sangat menikmati nge-seks dengan orang yang belum pernah aku kenal dan namanya pun belum aku tahu seperti para tukang yang pernah aku ceritakan pada kisah terdahulu.

Suatu siang yang panas, kulihat seorang pengemis didepan rumahku sedang berteduh dari teriknya matahari yg panas. saat itu dirumah tidak ada siapapun, ibuku sedang keluar kota, ayahku selalu pulang malam hari, dan si bibi sedang pulang kampung karena saat itu sudah dekat Lebaran. Karena kasihan, aku berjalan kepagar depan dan kubuka pintu pagarnya. kupanggil dia untuk masuk “pak, ..pak.., mari masuk sini pak, diluar panas sekali loh..” dia menoleh kearah suaraku, setelah kuperhatikan, ternyata dia buta. Jadi tambah iba aku padanya. “mari pak, aku tuntun masuk ya..” kutuntun dia untuk masuk kedalam, “terima kasih ya nak..” Baca lebih lanjut

[Andani Citra] Demi Sebuah Absen Kuliah Pagi

Kisahku yang satu ini terjadi sudah agak lama, tepatnya pada akhir semester 3, 2 tahun yang lalu. Waktu itu adalah saat-saat menjelang UAS. Seperti biasa, seminggu sebelum UAS nama-nama mahasiswa yang tidak diperbolehkan ikut ujian karena berbagai sebab seperti over absen, telat pembayaran, dsb tertera di papan pengumuman di depan TU fakultas. Hari itu aku dibuat shock dengan tercantumnya namaku di daftar cekal salah satu mata kuliah penting, 3 SKS pula. Aku sangat bingung disana tertulis absenku sudah empat kali, melebihi batas maksimum tiga kali, apakah aku salah menghitung, padahal di agendaku setiap absenku kucatat dengan jelas aku hanya tiga kali absen di mata kuliah itu. Akupun complain masalah ini dengan dosen yang bersangkutan yaitu Pak Qadar, seorang dosen yang cukup senior di kampusku, beliau berumur pertengahan 40-an, berkacamata dan sedikit beruban, tubuhnya pendek kalau dibanding denganku hanya sampai sedagu. Diajar olehnya memang enak dan mengerti namun beliau agak cunihin, karena suka cari-cari kesempatan untuk mencolek atau bercanda dengan mahasiswi yang cantik pada jam kuliahnya termasuk juga aku pernah menjadi korban kecunihinannya.
Karena sudah senior dan menjabat kepala jurusan, beliau diberi ruangan seluas 5×5 meter bersama dengan Bu Hany yang juga dosen senior merangkap wakil kepala jurusan. Kuketuk pintunya yang terbuka setelah seorang mahasiswa yang sedang bicara padanya pamitan.

“Siang Pak !” sapaku dengan senyum dipaksa

“Siang, ada perlu apa ?”

“Ini Pak, saya mau tanya tentang absen saya, kok bisa lebih padahal dicatatan saya cuma tiga…” demikian kujelaskan panjang lebar dan beliau mengangguk-anggukkan kepala mendengarnya. Baca lebih lanjut

[Andani Citra] Kejutan Untuk Teman-Temanku

Selena Rose
Selena Rose

Hari itu adalah hari Minggu sebulan setelah peristiwaku di vila bersama Pak Imam dan Muklas (baca: Akibat Berenang Bugil), selama ini aku belum ke sana lagi akibat kesibukan kuliahku. Hari Minggu itu aku pergi ke sana untuk refreshing seperti biasa karena Seninnya tanggal merah atau libur. Kali ini aku tidak sendiri tapi bersama 2 orang teman cewekku yaitu Verna dan Indah, kami semua adalah teman akrab di kampus, sebenarnya geng kami ini ada 4 orang, satu lagi si Ratna yang hari ini tidak bisa ikut karena ada acara dengan keluarganya.

Kami sama-sama terbuka tentang seks dan sama-sama penggemar seks, Verna dikaruniai tubuh tinggi semampai dengan buah dada yang bulat montok yang membuat pikiran kotor para cowok melayang-layang, beruntunglah mereka karena Verna tidak sulit diajak ‘naik ranjang’ karena dia sudah ketagihan seks sejak SMP. Sedangkan Indah mempunyai wajah yang imut dengan rambut panjang yang indah, bodynya pun tidak kalah dari Verna walaupun payudaranya lebih kecil, namun dibalik wajah imutnya ternyata Indah termasuk cewek yang lihai memanfaatkan cowok, sudah berkali-kali dia ganti pacar gara-gara sifat materenya. Sedangkan aku sendiri sepertinya kalian sudah tahulah cewek seperti apa aku ini dari cerita-ceritaku dulu.

Baiklah, sekarang kita kembali ke kejadian hari itu yang rencananya mau mengadakan orgy party setelah sekian lama otak kami dijejali bahan-bahan kuliah dan urusan sehari-hari. Waktu itu Verna protes karena aku tidak memperbolehkannya mengajak teman-teman cowok yang biasa diajak, begitu juga Indah yang ikut mendukung Verna karena pacarnya juga tidak boleh diajak. Baca lebih lanjut

[Andani Citra] Akibat Berenang Bugil

Chanel Preston
Chanel Preston

Hari itu, sekitar jam 12 siang, aku baru saja tiba di vilaku di puncak. Pak Joko, penjaga vilaku membukakan pintu garasi agar aku bisa memarkirkan mobilku. Pheew.. akhirnya aku bisa melepaskan kepenatan setelah seminggu lebih menempuh UAS. Aku ingin mengambil saat tenang sejenak, tanpa ditemani siapapun, aku ingin menikmatinya sendirian di tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota. Agar aku lebih menikmati privacy-ku maka kusuruh Pak Joko pulang ke rumahnya yang memang di desa sekitar sini. Pak Joko sudah bekerja di tempat ini sejak papaku membeli vila ini sekitar 7 tahun yang lalu, dengan keberadaannya, vila kami terawat baik dan belum pernah kemalingan. Usianya hampir seperti ayahku, 50-an lebih, tubuhnya tinggi kurus dengan kulit hitam terbakar matahari. Aku daridulu sebenarnya berniat mengerjainya, tapi mengingat dia cukup loyal pada ayahku dan terlalu jujur, maka kuurungkan niatku.

“Punten Neng, kalau misalnya ada perlu, Bapak pasti ada di rumah kok, tinggal dateng aja” pamitnya.

Setelah Pak Joko meninggalkanku, aku membereskan semua bawaanku. Kulempar tubuhku ke atas kasur sambil menarik nafas panjang, lega sekali rasanya lepas dari buku-buku kuliah itu. Cuaca hari itu sangat cerah, matahari bersinar dengan diiringi embusan angin sepoi-sepoi sehingga membuat suasana rileks ini lebih terasa. Aku jadi ingin berenang rasanya, apalagi setelah kulihat kolam renang di belakang airnya bersih sekali, Pak Joko memang telaten merawat vila ini. Segera kuambil perlengkapan renangku dan menuju ke kolam. Baca lebih lanjut

[Andani Citra] Akibat Main Mobil Goyang

Jenaveve Jolice
Jenaveve Jolice

Nama saya Citra (samaran), dan saya adalah mahasiswa semester 5 di salah satu universitas swasta ternama di bilangan Jakarta Pusat, dan apa yang akan saya ceritakan disini adalah kisah yang terjadi sekitar beberapa tahun yang lalu.

Hari Rabu adalah hari yang paling melelahkan bagiku ketika semester lima, bagaimana tidak, hari itu aku ada tiga mata kuliah, dua yang pertama mulai jam 9 sampai jam tiga dan yang terakhir mulai jam lima sampai jam 7 malam, belum lagi kalau ada tugas bisa lebih lama deh. Ketika itu aku baru menyerahkan tugas diskusi kelompok sekitar jam 7 lebih. Waktu aku dan teman sekelompokku, si Dimas selesai, di kelas masih tersisa enam orang dan Pak Didi, sang dosen.

“Bareng yuk jalannya, parkir dimana Citra?” ajak Dimas
“Jauh nih, di deket psikologi, rada telat sih tadi”

Dimas pulang berjalan kaki karena kostnya sangat dekat dengan kampus. Sebenarnya kalau menemaniku dia harus memutar agak jauh dari jalan keluar yang menuju ke kostnya, mungkin dia ingin memperlihatkan naluri prianya dengan menemaniku ke tempat parkir yang kurang penerangan itu. Dia adalah teman seangkatanku dan pernah terlibat one night stand denganku. Orangnya sih lumayan cakep dengan rambut agak gondrong dan selalu memakai pakaian bermerek ke kampus, juga terkenal sebagai buaya kampus. Baca lebih lanjut

[Andani Citra] Kegilaan Di Dalam Lift Kampus

Alison Tyler
Alison Tyler

Pengalamanku yang satu ini terjadi ketika masih kuliah semester empat, kira-kira empat tahun yang lalu. Waktu itu aku harus mengambil sebuah mata kuliah umum yang belum kuambil, yaitu kewiraan. Kebetulan waktu itu aku kebagian kelas dengan fakultas sipil, agak jauh dari gedung fakultasku, di sana mahasiswanya mayoritas cowok pribumi, ceweknya cuma enam orang termasuk aku. Tak heran aku sering menjadi pusat perhatian cowok-cowok di sana, beberapa bahkan sering curi-curi pandang mengintip tubuhku kalau aku sedang memakai pakaian yang menggoda, aku sih sudah terbiasa dengan tatapan-tatapan liar seperti ini, terlebih lagi aku juga cenderung eksibisionis, jadi aku sih cuek-cuek aja.

Hari itu mata kuliah yang bersangkutan ada kuliah tambahan karena dosennya beberapa kali tidak masuk akibat sibuk dengan kuliah S3-nya. Kuliah diadakan pada jam lima sore. Seperti biasa kalau kuliah tambahan pada jam-jam seperti ini waktunya lebih cepat, satu jam saja sudah bubar. Namun bagaimanapun saat itu langit sudah gelap hingga di kampus hampir tidak ada lagi mahasiswa yang nongkrong.

Keluar dari kelas aku terlebih dulu ke toilet yang hanya berjarak empat ruangan dari kelas ini untuk buang air kecil sejenak, serem juga nih sendirian di WC kampus malam-malam begini, tapi aku segera menepis segala bayangan menakutkan itu. Setelah cuci tangan aku buru-buru keluar menuju lift (di tingkat lima). Ketika menunggu lift aku terkejut karena ada yang menyapa dari belakang. Ternyata mereka adalah tiga orang mahasiswa yang juga sekelas denganku tadi, yang tadi menyapaku aku tahu orangnya karena pernah duduk di sebelahku dan mengobrol sewaktu kuliah, namanya Adi, tubuhnya kurus tinggi dan berambut jabrik, mukanya jauh dari tampan dengan bibir tebal dan mata besar. Sedangkan yang dua lagi aku tidak ingat namanya, cuma tahu tampang, belakangan aku tahu yang rambutnya gondrong dikuncir itu namanya Syaiful dan satunya lagi yang mukanya mirip Arab itu namanya Rois, tubuhnya lebih berisi dan kekar dibandingkan Adi dan Syaiful yang lebih mirip pemakai narkoba. Baca lebih lanjut

[Andani Citra] Selingkuh vs Selingkuh

Samantha Saint
Samantha Saint

Kisah ini terjadi dua tahun yang lalu yaitu ketika masih umur 22 tahun dan masih kuliah di tahun ke-tiga. Dalam libur Natal selama seminggu, sepupu jauhku (anak dari sepupu mamaku) dari Semarang datang berkunjung ke sini untuk menghadiri undangan pernikahan sekalian mengisi liburan. Namanya Yessica, dia lebih muda dua tahun dariku dan sedang kuliah tahun kedua di sebuah PTS di kotanya. Setelah lama tidak bertemu, hampir tujuh tahunan aku sendiri agak pangling ketika menjemputnya di bandara, soalnya penampilannya sudah jauh berbeda. Dia yang dulunya pemalu dan konservatif kini telah menjadi seorang gadis belia yang modis dan mempesona setiap pria, tubuhnya putih langsing dengan perut rata, rambutnya juga hitam panjang seperti gadis Sunsilk. Dia tiba di sini sekitar pukul tujuh malam, dari bandara aku langsung mengajaknya makan malam di sebuah kafe. Ternyata dia enak juga diajak ngobrol karena kami sama-sama cewek gaul, padahal waktu kecil dulu kami tidak terlalu cocok karena waktu itu dia agak tertutup.

Keesokan harinya aku mengajaknya jalan-jalan menikmati kota Jakarta serta sempat berkenalan dengan Ratna dan cowoknya yang kebetulan bertemu waktu lagi shopping di TA. Royal juga saudaraku yang satu ini, belanjaannya banyak dan semuanya bermerk, aku saja sampai geleng-geleng kepala melihatnya. Malamnya sepulang dari undangan yang diadakan di sebuah restoran mewah di ibukota, aku langsung menjatuhkan diri ke kasur setelah melepaskan gaun pestaku dan menyisakan celana dalam pink saja. Aku rebahan bugil di ranjang merenggangkan otot-ototku sambil menunggu Yessica yang sedang memakai kamar mandi, dia tadi minum alkohol lumayan banyak, kemungkinan dia muntah-muntah di dalam sana kali pikirku.

Baca lebih lanjut

[Andani Citra] Lukisan Bugil Diriku

Ini adalah pengalamanku tahun 2002 lalu yang ingin kubagikan pada para pembaca. Aku mempunyai seorang teman kuliah cowok bernama Felix. Sedikit gambaran tentang dirinya, tidak terlalu tinggi, hampir sepantaranku, berkacamata dan pipinya agak tembem dengan kulit sawo matang. Wajah sih tidak termasuk ganteng, malah cenderung culun apalagi dengan kacamata bingkai tebalnya itu. Sifatnya juga tertutup dan kuper, tidak biasa gaul dengan cewek, kalau bertemu di perpustakaan, kantin atau di areal kampus lainnya pasti sendirian atau minimal bersama 1-2 temannya yang cowok. Dia berasal dari Padang dan nge-kost di di sekitar kampus ini. Karakternya yang unik ini membuatku ingin mengerjainya, aku ingin tahu apa orang seintrovert itu akan luluh oleh godaan wanita penuh gairah sepertiku.

Dalam prestasi dia memang biasa-biasa saja, IPK-ku saja lebih tinggi darinya (bukannya sombong loh). Namun dia mempunyai sebuah bakat yang menonjol yaitu menggambar, terutama menggambar manusia dan gambar-gambar versi anime Jepang, wajah dan proporsi tubuhnya pas sekali, aku tahu hal ini karena seringkali kalau kuliahnya boring dia sembunyi-sembunyi menggores-goreskan pensil pada kertasnya, di organizernya juga terselip beberapa hasil karyanya. Pernah suatu kali saking asyiknya menggambar dia tidak sadar kalau si dosen sedang berjalan di dekatnya, dan mengambil kertasnya dan mengamat-amati gambarnya lalu berkata Baca lebih lanjut

[Andani Citra] Para Peronda Malam

 Jayden Jaymes
Jayden Jaymes

Hai, aku kembali menceritakan pengalaman seksku. Sebelumnya saya pernah menceritakan pengalamanku dalam kisah ‘Tukang Air, Listrik, dan Bangunan’ dan ‘Gairah Pengemis Buta’. Aku adalah seorang mahasiswi yang memiliki nafsu seks yang cukup tinggi. Sejak keperawananku hilang di SMA aku selalu ingin melakukannya lagi dan lagi. Kalau dipikir-pikir, entah sudah berapa orang yang menikmati tubuhku ini, sudah berapa penis yang pernah masuk ke vaginaku ini, aku juga menikmati sekali nge-seks dengan orang yang belum pernah aku kenal dan namanya pun belum aku tahu seperti para tukang yang pernah aku ceritakan pada kisah terdahulu.

Nah ceritanya begini, aku baru saja pulang dari rumah temanku seusai mengerjakan tugas kelompok salah satu mata kuliah. Tugas yang benar-benar melelahkan itu akhirnya selesai juga hari itu. Ketika aku meninggalkan rumah temanku langit sudah gelap, arlojiku menunjukkan pukul 8 lebih. Yang kutakutkan adalah bensinku tinggal sedikit sekali, padahal rumahku cukup jauh dari daerah ini lagipula aku agak asing dengan daerah ini karena aku jarang berkunjung ke temanku yang satu ini. Di perjalanan aku melihat sebuah pom bensin, tapi harapanku langsung sirna karena begitu mau membelokkan mobilku ternyata pom bensin itu sudah tutup, aku jadi kesal sampai menggebrak setirku, terpaksa kuteruskan perjalanan sambil berharap menemukan pom bensin yang masih buka atau segera sampai ke rumah. Baca lebih lanjut

[Andani Citra] Kenangan Lain Bersama Sopirku

Kisahku yang satu ini adalah lanjutan dari kisahku yang berjudul ‘Kenangan Bersama Sopirku’ jadi kejadiannya sudah cukup lama, waktu aku masih kelas tiga SMU, umurku juga masih 18 tahun ketika itu. Sejak aku menyerahkan tubuhku pada Tohir, sopirku, dia sering memintaku melakukannya lagi setiap kali ada kesempatan, bahkan terkadang aku dipaksanya melayani nafsunya yang besar itu. Ketika dimobil dengannya tidak jarang dia suruh aku mengoralnya, kalaupun tidak, minimal dia mengelus-elus paha mulusku atau meremas dadaku. Pernah malah ketika kedua orang tuaku keluar kota dia ajak aku tidur bersamanya di kamarku. Memang di depan orang tuaku dia bersikap padaku sebagaimana sopir terhadap majikannya, namun begitu jauh dari mereka keadaan menjadi berbalik akulah yang harus melayaninya. Mulanya sih aku memang agak kesal karena sikapnya yang agak kelewatan itu, tapi di lain pihak aku justru menikmatinya.

Tepatnya dua minggu sebelum ebtanas, aku sedang belajar sambil selonjoran bersandar di ujung ranjangku. Ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 23.47, suasananya hening sekali pas untuk menghafal. Tiba-tiba konsentrasiku terputus oleh suara ketukan di pintu. Kupikir itu mamaku yang ingin menengokku, tapi ketika pintu kubuka, jreeenngg….aku tersentak kaget, si Tohir ternyata.

“Ih, ngapain sih Bang malam-malam gini, kalo keliatan papa mama kan gawat tau” Baca lebih lanjut